Perbedaan Galvalum dan Galvanis: Beda Galvalum Dan Galvanis
Beda galvalum dan galvanis – Galvalum dan galvanis, dua jenis logam yang sering digunakan dalam konstruksi dan berbagai industri, memiliki perbedaan signifikan dalam komposisi, sifat, dan aplikasi. Memahami perbedaan mendasar antara keduanya sangat krusial dalam memilih material yang tepat untuk proyek konstruksi atau manufaktur Anda. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan galvalum dan galvanis secara detail, mulai dari bahan baku hingga perawatannya.
Perbedaan Bahan Baku, Beda galvalum dan galvanis

Perbedaan mendasar antara galvalum dan galvanis terletak pada komposisi bahan bakunya. Galvanis merupakan lembaran baja yang dilapisi seng (Zn) melalui proses pencelupan panas (hot-dip galvanizing). Sementara itu, galvalum merupakan lembaran baja yang dilapisi dengan campuran seng (Zn), aluminium (Al), dan silikon (Si). Kombinasi ini memberikan sifat unggul yang membedakannya dari galvanis.
Perbedaan komposisi kimiawi ini secara langsung memengaruhi sifat fisik material. Lapisan seng pada galvanis relatif lebih tebal, namun rentan terhadap korosi jika lapisan pelindungnya tergores atau rusak. Sebaliknya, lapisan campuran seng-aluminium-silikon pada galvalum lebih tipis namun lebih tahan lama dan tahan korosi, terutama dalam lingkungan yang agresif.
Material | Seng (Zn) | Aluminium (Al) | Silikon (Si) |
---|---|---|---|
Galvanis | 99% | – | – |
Galvalum | 55% | 43.5% | 1.5% |
Secara mikroskopis, permukaan galvanis menunjukkan lapisan seng yang relatif kasar dan homogen. Sementara itu, permukaan galvalum menampilkan struktur yang lebih halus dan lapisan yang lebih terikat kuat pada baja dasar, berkat adanya aluminium dan silikon. Perbedaan ini terlihat jelas melalui pengamatan mikroskop elektron, dimana galvalum menunjukkan struktur kristal yang lebih rapat dan seragam.
Sifat Fisik dan Kimia
Perbedaan komposisi bahan baku berdampak signifikan pada sifat fisik dan kimia galvalum dan galvanis. Berikut perbandingan detailnya:
- Kekuatan Tarik (Tensile Strength): Kedua material memiliki kekuatan tarik yang cukup baik, namun galvalum umumnya menunjukkan sedikit peningkatan kekuatan tarik dibandingkan galvanis.
- Ketahanan Korosi: Galvalum secara signifikan lebih tahan korosi daripada galvanis, terutama di lingkungan laut atau industri yang korosif. Lapisan campuran seng-aluminium-silikon pada galvalum membentuk lapisan pelindung pasif yang lebih efektif.
- Fleksibilitas dan Kemampuan Pembengkokan: Galvalum umumnya menunjukkan fleksibilitas yang sedikit lebih baik dibandingkan galvanis, membuatnya lebih mudah dibentuk dan dikerjakan.
- Daya Tahan Suhu Tinggi dan Rendah: Baik galvalum maupun galvanis memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap suhu tinggi dan rendah, namun sifat ini perlu dipertimbangkan berdasarkan spesifikasi material dan aplikasi yang direncanakan.
Secara ringkas, berikut daftar sifat fisik dan kimia galvalum dan galvanis:
- Galvalum: Tahan korosi tinggi, fleksibel, kekuatan tarik baik, tahan suhu tinggi dan rendah (tergantung spesifikasi).
- Galvanis: Tahan korosi (lebih rendah dari galvalum), fleksibel, kekuatan tarik cukup baik, tahan suhu tinggi dan rendah (tergantung spesifikasi).
Kegunaan dan Aplikasi

Galvalum dan galvanis memiliki aplikasi yang luas di berbagai sektor, meskipun pemilihan material didasarkan pada kebutuhan spesifik proyek.
Aplikasi Umum Galvalum:
- Atap bangunan
- Dinding eksterior
- Struktur rangka baja
- Pipa saluran air
- Panel surya
Aplikasi Umum Galvanis:
- Industri otomotif
- Industri elektronik
- Industri konstruksi (untuk aplikasi yang tidak terlalu terpapar cuaca ekstrim)
- Peralatan rumah tangga
- Perlengkapan pertanian
Galvalum lebih cocok untuk aplikasi eksterior yang terpapar lingkungan yang keras, sementara galvanis dapat digunakan untuk aplikasi interior atau eksterior dengan kondisi lingkungan yang lebih ringan.
Material | Kegunaan | Contoh Aplikasi |
---|---|---|
Galvalum | Struktur eksterior, atap, dinding | Atap pabrik, dinding gudang, rangka baja jembatan |
Galvanis | Aplikasi interior dan eksterior (lingkungan ringan), komponen mesin | Body mobil, rangka atap, pagar rumah |
Pemilihan antara galvalum dan galvanis ditentukan oleh faktor-faktor seperti biaya, lingkungan pemakaian, kebutuhan kekuatan, dan estetika.
Proses Pembuatan

Proses pembuatan galvalum dan galvanis melibatkan langkah-langkah yang berbeda, menghasilkan sifat material yang unik.
Galvalum dibuat melalui proses continuous galvanizing line, di mana lembaran baja dilewatkan melalui lapisan cair campuran seng-aluminium-silikon. Proses ini membutuhkan kontrol suhu dan komposisi yang sangat presisi. Sedangkan galvanis diproduksi melalui proses pencelupan panas (hot-dip galvanizing), di mana lembaran baja dicelupkan ke dalam bak seng cair.
Teknologi yang digunakan dalam proses produksi juga berbeda. Galvalum membutuhkan teknologi yang lebih canggih untuk mengontrol komposisi dan ketebalan lapisan, sementara galvanis menggunakan teknologi yang lebih sederhana.
Secara umum, biaya produksi galvalum lebih tinggi dibandingkan galvanis karena proses yang lebih kompleks dan material yang digunakan.
Perawatan dan Pemeliharaan

Perawatan yang tepat dapat memperpanjang umur pakai galvalum dan galvanis. Meskipun keduanya relatif tahan lama, perawatan rutin tetap penting.
Untuk struktur galvalum, pembersihan berkala dengan air dan sabun dapat menghilangkan kotoran dan mencegah penumpukan debu. Sedangkan untuk struktur galvanis, perlu diperhatikan kondisi lapisan seng. Kerusakan lapisan perlu segera diperbaiki untuk mencegah korosi.
Perawatan jangka panjang galvalum relatif lebih rendah dibandingkan galvanis karena ketahanan korosi yang lebih tinggi. Namun, inspeksi berkala tetap disarankan untuk mendeteksi kerusakan dini.
Tips penting: Bersihkan secara berkala dan perbaiki segera setiap kerusakan pada lapisan pelindung untuk mencegah korosi. Hindari penggunaan bahan kimia keras yang dapat merusak lapisan pelindung.
Perawatan yang tidak tepat dapat menyebabkan korosi, penurunan kekuatan, dan mengurangi umur pakai material. Korosi dapat menyebabkan kerusakan struktur yang signifikan, sehingga perawatan berkala sangat penting.